NENEK
DAN SURAT
> Seorang nenek yang ingin mengirim
surat kepada cucunya.
> Karena ia lupa membawa kacamata,
akhirnya ia meminta tolong seorang
> petugas di loket kantor pos untuk
membantunya.
> Nenek : "Bisakah anda membantu
menuliskan alamat pada amplop ini ?"
> Setelah petugas loket menuliskan
alamatnya, nenek itu berkata lagi :
> Nenek : "Bisakah anda membantu
menuliskan suratnya ?"
> Setelah menuliskan surat itu dengan
penuh ketulusan dan suka cita,
> bertanyalah sang petugas kantor pos
kepada si Nenek :
> Petugas kantor pos : "Apa lagi
yang bisa saya bantu, Nek?"
> Nenek : "Tolong tambahkan di bawah suratnya,
NB : Maaf, tulisannya
jelek".
USUS BUNTU
> Sang pasien mati-matian
membujuk dokter agar tidak membedahnya.
> "Sebetulnya saya tidak
menderita penyakit yang serius," ungkapnya,
> "kecuali usus buntu saya agak
terasa gatal."
> "Baiklah kalau begitu,"
jawab dokter,"mari segera kita keluarkan."
> "Apakah usus buntu ini harus
dikeluarkan hanya karena gatal sedikit,
Dok?"
> "Tentu saja," balas dokter
dengan nada tidak sabar.
> "Setelah dikeluarkan barulah
kita bisa menggaruknya."
TIDAK
DIBALAS
> Daru, seorang murid SMP yang
terkenal nakal di tegur oleh Ibu Gurunya.
> Ibu Guru :" Daru, mengapa
kemarin kamu tidak masuk ? "
> Daru :" Sakit, Bu ? "
> Ibu Guru :" Mengapa tidak kirim
surat ? "
> Daru :" Habis tidak pernah di balas, sih.
"
MENANG
LOTERE
> Seorang suami dengan gembiranya
pulang kerumah sambil
> berteriak-teriak di jalalan, Horeeeee saya dapat 1
Milyard.....
> Para tetangganya
bingung sambil melihat ke arah laki-laki
> itu yang sedang masuk ke pintu
rumahnya...
> Sambil menendang pintu rumahnya Ia
berseru, "Pintu ini, besok di ganti..!"....
> Selanjutnya sampai di dalam rumah,
kursi dan meja yang ada
> di ruang tamu di tendang juga hingga
rusak, "Besok juga diganti....!!"...
> Istrinya kaget sekali
dan beseru kepada suaminya, "Hey apa sudah gila kamu, barang yang masih bagus koq di tendang hingga
rusak begitu, dari mana dapat uang untuk beli
> gantinya (belum tahu kalo suaminya
dapat lotre)...!".
> Jawab suaminya, " Diam kamu
jangan banyak mulut...!".
> Sambil berjalan ke arah televisi dan
audio set yang ada di rumahnya
> kemudian di tendang lagi sambil
berseru, "Ini juga, Besok diganti...!"
> Istrinya sudah tidak
sabar lagi dan langgsung berseru lagi kepada suaminya, "Kamu maunya apa sih barang-barang masih dicicil
semua koq malah di hancurin, emang maunya kamu apaan.... kalo mau sini tendang
aku", tantang istrinya.
> Si suami yang sudah
mulai marah ditantantang begitu, langsung saja menendang istrinya sambil
berseru, " Ia Besok juga kamu diganti...!".
3
LANTAI ....
> Seorang pedagang kaya yang terkenal
pelit kebetulan sedang mengadakan
> perjalanan ke luar kota bergegas
memasuki sebuah hotel. Ia bermaksud mencari
> tempat untuk menginap. Ia menanyakan
tarif kamar untuk satu orang.
> "Tergantung, Pak! Kalau di
lantai I tarifnya Rp. 100.000,00, lantai II
> Rp. 75.000,00, dan lantai III Rp.
50.000,00," jawab resepsionis. Pedagang kaya
> itu berpikir sejenak, mengucapkan
terima kasih, lalu berbalik hendak
> pergi. "Apa hotel
kami kurang bagus, Pak?" tanya resepsionis penasaran. "Oh, bagus sekali," jawab pedagang kaya itu,
"Tapi sayang, cuma tiga lantai!"
DAUN TELINGA
Seorang pria mengalami kecelakaan yang sangat
mengerikan, sehingga kedua daun telinganya harus diamputasi. Namun demikian ia
merasa sangat percaya diri karena kemungkinan orang tidak memperhatikannya atau
melihat keanehan tsb. Dengan santunan yang ia peroleh dari asuransi kecelakaan,
pria tersebut membeli sebuah perusahaan komputer kecil. Bisnis ini sudah
diidam-idamkannya sejak dulu, namun baru bisa diwujudkan sekarang dengan
sejumlah besar uang yang ia terima. Karena ia kurang mengerti masalah komputer,
maka pria tsb ingin memperkerjakan satu orang pegawai. Lalu ia membuka lowongan
dan memanggil 3 orang untuk diwawancarai. Pria tersebut mewawancarai pelamar
yang pertama. Ia puas dengan hasil wawancaranya dan pada akhir pembicaraan
bertanya: "Apakah kamu melihat sesuatu yang aneh pada saya ? "
Ø Pelamar pertama kemudian menjawab : "
Yahh. karena Bapak menanyakannya, maka saya katakan terus terang. Bapak tidak punya kedua
daun telinga." Mendengar itu pria tsb kecewa dan mengusir keluar pelamar
pertama.
Ø Pria tersebut kemudian
memanggil pelamar kedua. Pada akhir wawancara, ia kembali menanyakan hal yang
serupa.
Pelamar kedua juga menjawab : "Saya
lihat Bapak tidak punya daun telinga."
Pria tersebut kecewa dan
mengusir keluar pelamar kedua. Kemudian pria tsb mewawancarai pelamar ketiga yang terakhir.
Pada akhir wawancara ia kembali menanyakan pertanyaan yang sama.
Pelamar ketiga menjawab
: "Bapak menggunakan kontak lens."
Pria tsb tersenyum
senang, lalu bertanya kembali : "Bagaimana anda tahu saya memakai kontak
lens ?"
Pelamar ketiga menjawab
: "Bapak tidak memiliki kedua daun telinga sehingga tidak mungkin memakai
kaca mata . . . "
Mbok
dipinjemi dulu...
> Akibat panen yang terus gagal, dan
tak cukup penghasilan untuk makan, maka pasangan muda itu bonek (bondo nekat)
hijrah ke Gemerlap kota terbesar kedua di Indonesia itu memberikan harapan
kepada Parto,"akan kutaklukan Surabaya" katanya dalam hati.
Namun malang... sebulan di
Surabaya, mereka tak berhasil mendapat kerjaan, sehingga akhirnya Parto dengan
amat sangat terpaksa, minta kepada Sum agar mau ngalah berkorban, jadi WTS. Sum
mula-2 nggak mau, tapi desakan ekonomi tak bisa ditahan lagi, akhirnya ia
bersedia, dengan syarat ... agar Parto selalu mendampinginya.
Akhirnya di seputaran Doly, Sum mejeng untuk
pertama kalinya. Tak lama, sebuah angkot datang menghampiri .... sopirnya
kesengsem dengan paras Sum yang ayu alamiah....
"Jeng... berapa tarifnya ?" tanya si
sopir.
Sum kaget... karena emang tanpa persiapan mateng, sampe mo pasang tarif
berapa juga kagak tahu,akhirnya ia menoleh ke belakang pohon tempat Parto
mengawasinya dari jauh.
"Bentar Mas..... "katanya pada
sopir angkot. Ia menghampiri Parto, minta nasihat .... Parto bilang :
"Sum... kowe minta lima
puluh ribu"
Sum
kembali lagi ke sopir angkot dan bilang : " lima puluh ribu mas....."
"Wah... mahal yah..... awakku cuma ada 30 ribu.... boleh
nggak....."
Sum bingung lagi... dan ia kembali ke balik
pohon tanya Parto "Mas ...dia punyanya cuman tiga puluh ribu...gimana
?"
Parto
nyahut : "Bilang deh... kalo 30 ribu ya cuman dapat service
tangan....."
Sum
balik lagi : "Mas... 30 ribu pake tangan aja, mau ?"
Sopir yg udah
kebelet... setuju....
Mobil diparkir di tempat gelap.... dan di kursi depan si sopir
mempelorotkan celananya dan xxxxxx (sensor). Giliran Sum akan melaksanakan tugasnya....
ia terkesima melihat anunya si Sopir...dan ia bilang kepada si Sopir :
"Mas... tunggu sebentar ya......"
buru-buru balik lagi ke tempat
Parto bersembunyi dan bilang kepada suaminya :"Mas Parto.... sampeyan ada
duit 20 ribunggak? Kalo ada mbok tolong dipinjamkan sama Sopir itu dulu.....
"
Rebutan
ayam
Gendut sedang kesal dan hal yang bisa
meredam kegalauan hatinya hanyalah
makan sebanyak-banyaknya. Ia pun pergi ke
rumah makan kesukaannya dan
memesan ayam goreng satu potong. Beberapa saat kemudian
pesanannya datang.
Tapi begitu ia akan menikmatinya, pelayan lain datang dan berkata,
"Aduh,
maaf Mas. Itu sebenarnya pesanan lelaki tinggi besar yang di sana itu. Dan
ini merupakan stok ayam terakhir yang
kami punya. Maaf ya Mas." Gendut
menoleh ke arah lelaki yang ditunjuk,
lalu berkata, "Karena sudah terlanjur
di sini, jadi ayam ini milik saya. Toh saya juga membayar." Sementara si
pelayan restoran tampak
kebingungan, lelaki tinggi besar dengan wajah marah
sambil membawa pisau makan menghampiri
Gendut. "Hai gendut, jangan sentuh!!
Apapun yang kamu lakukan terhadap ayam
itu akan aku lakukan terhadapmu. Kamu
potong kakinya, aku potong kakimu. Kamu
potong perutnya, aku potong juga
tusuk juga perutmu. Pokoknya apapun yang
kamu lakukan, akan aku lakukan juga
padamu." Gendut terdiam beberapa
saat, lalu pelan-pelan ia mengangkat
ayamnya, membawanya ke depan mulutnya,
lalu menjilati pantatnya..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar